
PELUNCURAN APLIKASI USTADZKU PERMUDAH UMAT CARI PENCERAMAH BERKUALITAS

ZISWAFCTARSA, Pernahkah Anda mengalami kesulitan dalam mencari penceramah, dai, atau ustaz untuk mengisi kajian keagamaan? Atau kesulitan menemukan guru ngaji yang tepat untuk membimbing pembelajaran Al-Qur'an? Kini, solusi atas tantangan tersebut telah hadir dalam bentuk platform digital inovatif bernama “Ustadzku”, yang resmi diluncurkan oleh PT Arfa Bangun Bangsa Jaya pada Senin, 5 Mei 2025, bertempat di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.
Peluncuran aplikasi “Ustadzku” dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari para kiai, ustaz, ustazah, dan dai, hingga pejabat tinggi seperti KH Cholil Nafis (Ketua MUI Pusat), KH Noor Achmad (Ketua BAZNAS RI), dan perwakilan dari BRIN.
Dalam sambutannya, KH Arif Fahrudin, selaku Founder “Ustadzku”, menjelaskan bahwa platform ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mencari dan mengundang penceramah agama secara lebih mudah, cepat, dan terstandar.
“Selama ini, mencari ustaz sering dilakukan secara manual—bertanya dari mulut ke mulut. Sekarang saatnya kita beralih ke pendekatan digital yang lebih modern dan efisien,” ujarnya.
Setiap dai yang tergabung dalam aplikasi ini, lanjut Kiai Arif, akan melewati proses kurasi dan standarisasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), guna memastikan kompetensi dan kredibilitas mereka.
“Kami berupaya memberi ruang kepada dai-dai berkualitas, khususnya dari daerah, yang selama ini belum banyak dikenal publik. Melalui Ustadzku, mereka dapat menjangkau audiens yang lebih luas,” jelasnya.
Ketua MUI Pusat, KH Cholil Nafis, turut menyampaikan apresiasi atas peluncuran aplikasi ini. Menurutnya, kehadiran “Ustadzku” merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat modern yang seringkali bingung mencari ustaz yang sesuai.
“Banyak yang ingin mengadakan kajian tapi tak tahu harus mengundang siapa. Aplikasi ini memberikan pilihan yang lebih luas dan akurat, bukan hanya berdasarkan rekomendasi personal semata,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua BAZNAS RI KH Noor Achmad menyebut “Ustadzku” sebagai sebuah inovasi luar biasa. Ia menilai, platform ini berpotensi menjadi alat strategis dalam membendung penyebaran ideologi transnasional yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam Indonesia.
“Islam Indonesia adalah Islam Ahlussunnah wal Jamaah yang sejuk dan toleran. Aplikasi ini bisa memperkuat dakwah dengan pendekatan yang kontekstual dan khas Indonesia,” ujarnya, sambil menyatakan harapannya agar para dai yang tergabung nantinya bisa menjadi duta dakwah tidak hanya di dalam negeri, tapi juga ke mancanegara.
Ia juga menambahkan, banyak negara menyukai dai asal Indonesia karena kualitas bacaan Al-Qur’annya yang baik, gaya ceramah yang menarik, serta kemampuan mereka dalam menyampaikan pesan dengan humor yang mengena. Melalui Ustadzku, katanya, potensi tersebut bisa dikembangkan lebih luas.
“Dari sinilah kita bisa mempengaruhi arah dakwah, tidak hanya di Nusantara, tapi juga di dunia internasional,” tegasnya.
Dukungan terhadap peluncuran “Ustadzku” juga datang dari BRIN. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi, Hendrian, menyatakan komitmen BRIN untuk mendukung pengembangan aplikasi ini, termasuk kemungkinan kolaborasi dalam menghadirkan versi 2.0 di masa mendatang.
“Umat Islam harus memanfaatkan inovasi digital untuk memperkuat pendidikan dan dakwah. Kami siap berkolaborasi agar Ustadzku terus berkembang,” ujarnya.
Dengan peluncuran ini, “Ustadzku” diharapkan menjadi jembatan antara kebutuhan dakwah umat dan ketersediaan sumber daya keagamaan yang berkualitas, sekaligus memperkuat ekosistem digital Islami di Indonesia.